Kerajinan Batik Wonogiren, Asset Budaya Kota Wonogiri |
Sudah pernah ke Wonogiri?. Kalo belum, yuk! kenalan dengan Wonogiri. Kota kecil disudut selatan Jawa Tengah. Wonogiri merupakan kota budaya, selain itu, kota ini ternyata mempunyai asset budaya dari
tangan putra-putri nya. Asset ini bernilai sangat ekonomis untuk bersaing
secara nasional, yakni batik tulis asli Wonogiri. Batik Wonogiri adalah batik
yang berasal dari Kabupaten Wonogiri, yang dikenal dengan batik
Wonogiren.
Dalam
sejarahnya, batik Wonogiren mulai dikenal pada tahun 1910 an, saat pejabat keraton memberi tugas kepada abdi dalem untuk bertugas di daerah Tirtomoyo
Wonogiri. Itu sebab, sampai hari ini, banyak kerajianan batik Wonogiren yang masih berproduksi di daerah
Tirtomoyo. Tetapi tidak hanya di Tirtomoyo, pengrajin batik
juga tersebar di beberapa kecamatan di Wonogiri.
Dulu Batik
Wonogiren ini termasuk batik yang sangat jarang dan langka. Salah satu sebabnya adalah terbatasnya jumlah pengrajin dan kurangnya perhatian dari pemerintah. Namun, karena Usaha Kecil Menengah atau UKM Batik
Wonogiren adalah warisan budaya asli yang harus di lestarikan, maka Dewan
Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Wonogiri menyediakan showroom khusus
sentra batik khas Wonogiren tersebut.
Jika kita
berwisata ke Wonogiri, showroom Sentra Batik Wonogiren bisa kita jumpai di
Jl. Ir Sutami no. 4 Wonogiri. Terdapat lebih dari 13 Industri Kecil Menengah atau IKM batik
Wonogiren yang dipajang disana. selain pengrajin yang tersebar di wilayah Wonogiri.
Dengan
dibukanya sentra batik Wonogiren ini, makin mudah bagi konsumen untuk mencari batik
asli Wonogiri. Pemasaran batik juga akan semakin mendongkrang
pendapatan daerah Wonogiri. Pembukaan sentra batik ini baru dilakukan pada
tanggal 3 Maret 2015 lalu. Bertepatan dengan HUT Dekranasda ke 35.
Industri Kecil Menengah batik Wonogiren rata-rata berada di luar kota. Paling banyak
terdapat pada Kecamatan Tirtomoyo. Pada kecamatan ini terdapat beberapa
pengrajin batik yang masih menggunakan cara tradisional untuk membuatnya, yaitu menggunakan
biji buah malam, dan juga canting.
Batik
Wonogiren mempunyai karakter unik dalam corak batiknya, menggunakan dasaran warna kuning kecoklatan, beberapa corak bisa dikenali, ada corak Bledak yang digambarkan dengan lukisan
bunga, dan corak Babaran berupa guratan pecah. Ragam corak yang dimiliki saat ini
juga disesuaikan dengan selera pasar, biasanya cenderung melakukan kombinasi
yang beragam antara motif tradisional dan motif modern.
Banyak dari
corak dan motif batik Wonogiren yang terinspirasi dari pengembangan motif batik
klasik dari Keraton Mangkunegaran, Surakarta. Namun sekarang motif batik banyak
dipengaruhi oleh adanya tren yang berkembang di masyarakat. Apalagi sekarang ini tidak hanya orang
tua saja yang gemar memakai batik, muda-mudi juga banyak yang menyukai batik untuk dipakai di acara acara penting.
Produk Fashion dari Batik Wonogiren |
Ada beberapa
jenis batik klasik yang sangat popular dan tentu mempunyai ciri khas bagi
penggunanya. Motif tersebut antara lain adalah, motif batik Truntum, motif
batik Sidomukti, motif batik Sidomulyo, motif batik Wahyu Tumurun, motif batik
Latar Putih, motif batik Bledak, motif batik Parang Rusak, dan motif batik
Parang Barong. Motif tersebut dapat dikombinasikan dengan karakteristik batik
Wonogiren sehingga nama batik Wonogiren kian popular.
Harga batik Wonogiren sangat variatif. Untuk batik cap dibandrol dengan
harga Rp 65.000,-. Untuk anda yang berselera tinggi setidaknya butuh budget minimal satu juta supaya bisa memiliki satu lembar kain batik. Mahalnya harga dikarenakan proses produksi yang lama, setidaknya butuh waktu sekitar
satu bulan untuk menyelesaikan satu lembar batik tulis Wonogiren.
Walaupun
usaha ini dulunya terkendala dalam proses pemasaran, namun sekarang Batik
Wonogiren sudah sangat poluer dan dapat bersaing dengan batik yang berasal dari kota lain, seperti
Pekalongan, Surakarta, dan kota lainnya.
Jadi, kalo jalan jalan ke Wonogiri, jangan lupa untuk membeli batik Wonogiren ini sebagai oleh oleh khas daerah Wonogiri yah..!